Nama : Mutia
Handayani
NPM :
35412173
Kelas : 2ID04
Setiap Negara mempunyai masalah di
bidang kependudukan. Masalah kependudukan yang dihadapi suatu negara berbeda
dengan negara yang dihadapi negara lain.
|
Sebagai negara yang
sedang berkembang Indonesia memiliki masalah-masalah kependudukan yang cukup
serius dan harus segera diatasi.
Masalah-masalah kependudukan di Indonesia yaitu:
1. Jumlah penduduk besar.
2. Pertumbuhan penduduk cepat.
3. Persebaran penduduk tidak merata.
4. Kualitas penduduk rendah.
5. Komposisi penduduk sebagian besar berusia muda.
Masalah-masalah kependudukan di Indonesia yaitu:
1. Jumlah penduduk besar.
2. Pertumbuhan penduduk cepat.
3. Persebaran penduduk tidak merata.
4. Kualitas penduduk rendah.
5. Komposisi penduduk sebagian besar berusia muda.
Agar Anda dapat memahami
masalah kependudukan di Indonesia seperti yang disebutkan di atas, perhatikan
uraian berikut ini.
Jumlah penduduk besar
Penduduk dalam suatu negara menjadi faktor terpenting dalam pelaksanaan pembangunan karena menjadi subyek dan obyek pembangunan.
Penduduk dalam suatu negara menjadi faktor terpenting dalam pelaksanaan pembangunan karena menjadi subyek dan obyek pembangunan.
Jumlah penduduk yang
besar bermanfaat dalam:
- Penyediaan tenaga kerja dalam masalah sumber daya alam.
- Mempertahankan keutuhan negara dari ancaman yang berasal dari bangsa lain.
- Penyediaan tenaga kerja dalam masalah sumber daya alam.
- Mempertahankan keutuhan negara dari ancaman yang berasal dari bangsa lain.
Selain manfaat yang
diperoleh, ternyata negara Indonesia yang berpenduduk besar yaitu nomor 4 di
dunia menghadapi masalah yang cukup rumit yaitu:
- Pemerintah harus dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan
hidupnya. Dengan kemampuan pemerintah yang masih terbatas masalah ini
sulit diatasi sehingga berakibat seperti masih banyaknya penduduk
kekurangan gizi makanan, timbulnya pemukiman kumuh.
- Penyediaan lapangan kerja, sarana dan prasarana kesehatan
dan pendidikan serta fasilitas sosial lainnya. Dengan kemampuan dana yang
terbatas masalah ini cukup sulit diatasi, oleh karena itu pemerintah
menggalakkan peran serta sektor swasta untuk mengatasi masalah ini. Peran
serta swasta yang telah dilakukan antara lain pembangunan pabrik/industri,
sekolah swasta, rumah sakit swasta dan lain-lain.
Pertumbuhan penduduk
cepat
Secara nasional pertumbuhan penduduk Indonesia masih relatif cepat, walaupun ada kecenderungan menurun. Antara tahun 1961 – 1971 pertumbuhan penduduk sebesar 2,1 % pertahun, tahun 1971 – 1980 sebesar 2,32% pertahun, tahun 1980 – 1990 sebesar 1,98% pertahun, dan periode 1990 – 2000 sebesar 1,6% pertahun.
Secara nasional pertumbuhan penduduk Indonesia masih relatif cepat, walaupun ada kecenderungan menurun. Antara tahun 1961 – 1971 pertumbuhan penduduk sebesar 2,1 % pertahun, tahun 1971 – 1980 sebesar 2,32% pertahun, tahun 1980 – 1990 sebesar 1,98% pertahun, dan periode 1990 – 2000 sebesar 1,6% pertahun.
Penurunan pertumbuhan
penduduk ini tentunya cukup menggembirakan, hal ini didukung oleh pelaksanaan
program keluarga berencana di seluruh tanah air.
Keluarga berencana
merupakan suatu usaha untuk membatasi jumlah anak dalam keluarga, demi
kesejahteraan keluarga.
Dalam program ini setiap
keluarga dianjurkan mempunyai dua atau tiga anak saja atau merupakan keluarga
kecil.
Dengan terbentuknya
keluarga kecil diharapkan semua kebutuhan hidup anggota keluarga dapat
terpenuhi sehingga terbentuklah keluarga sejahtera.
Dari uraian di atas
jelaslah bahwa Program Keluarga Berencana mempunyai dua tujuan pokok yaitu:
- Menurunkan angka kelahiran agar pertambahan penduduk
tidak melebihi kemampuan peningkatan produksi.
- Meningkatkan kesehatan ibu dan anak untuk mencapai
keluarga sejahtera.
Persebaran Penduduk Tidak
Merata
Persebaran penduduk di Indonesia tidak merata baik persebaran antar pulau, propinsi, kabupaten maupun antara perkotaan dan pedesaan.
Persebaran penduduk di Indonesia tidak merata baik persebaran antar pulau, propinsi, kabupaten maupun antara perkotaan dan pedesaan.
Pulau Jawa dan Madura yang luasnya hanya ±7% dari seluruh
wilayah daratan Indonesia, dihuni lebih kurang 60% penduduk Indonesia.
Jika
kondisi ini dibiarkan diperkirakan angka tersebut akan cenderung meningkat
diwaktu yang akan datang.
Akibat dari
tidak meratanya penduduk yaitu luas lahan pertanian di Jawa semakin sempit.
Lahan bagi petani sebagian dijadikan permukiman dan industri. Sebaliknya banyak
lahan di luar Jawa belum dimanfaatkan secara optimal karena kurangnya sumber
daya manusia. Sebagian besar tanah di luar Jawa dibiarkan begitu saja tanpa ada
kegiatan pertanian. Keadaan demikian tentunya sangat tidak menguntungkan dalam
melaksanakan pembangunan wilayah dan bagi peningkatan pertahanan keamanan
negara.
Persebaran penduduk
antara kota dan desa juga mengalami ketidakseimbangan.
Perpindahan penduduk dari desa ke kota di Indonesia terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu.
Perpindahan penduduk dari desa ke kota di Indonesia terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu.
Urbanisasi yang terus
terjadi menyebabkan terjadinya pemusatan penduduk di kota yang luas wilayahnya
terbatas.
Pemusatan penduduk di
kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan dan kota-kota besar lainnya
dapat menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan hidup seperti:
- Munculnya permukiman liar.
- Sungai-sungai tercemar karena dijadikan tempat
pembuangan sampah baik oleh masyarakat maupun dari pabrik-pabrik industri.
- Terjadinya pencemaran udara dari asap kendaraan dan
industri.
- Timbulnya berbagai masalah sosial seperti perampokan,
pelacuran dan lain-lain.
Oleh karena dampak yang
dirasakan cukup besar maka perlu ada upaya untuk meratakan penyebaran penduduk
di tiap-tiap daerah.
Upaya-upaya tersebut
adalah:
- Pemerataan pembangunan.
- Penciptaan lapangan kerja di daerah-daerah yang jarang penduduknya dan daerah pedesaan.
- Pemberian penyuluhan terhadap masyarakat tentang pengelolaan lingkungan alamnya.
- Pemerataan pembangunan.
- Penciptaan lapangan kerja di daerah-daerah yang jarang penduduknya dan daerah pedesaan.
- Pemberian penyuluhan terhadap masyarakat tentang pengelolaan lingkungan alamnya.
Selain di Jawa
ketimpangan persebaran penduduk terjadi di Irian Jaya dan Kalimantan.
Luas wilayah Irian Jaya 21,99% dari luas Indonesia, tetapi jumlah penduduknya hanya 0,92% dari seluruh penduduk Indonesia. Pulau Kalimantan luasnya 28,11% dari luas Indonesia, tetapi jumlah penduduknya hanya 5% dari jumlah penduduk Indonesia.
Luas wilayah Irian Jaya 21,99% dari luas Indonesia, tetapi jumlah penduduknya hanya 0,92% dari seluruh penduduk Indonesia. Pulau Kalimantan luasnya 28,11% dari luas Indonesia, tetapi jumlah penduduknya hanya 5% dari jumlah penduduk Indonesia.
Untuk mengatasi
persebaran penduduk yang tidak merata dilaksanakan program transmigarasi.
Tujuan pelaksanaan
transmigrasi yaitu:
- Meratakan persebaran penduduk di Indonesia.
- Peningkatan taraf hidup transmigran.
- Pengolahan sumber daya alam.
- Pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.
- Menyediakan lapangan kerja bagi transmigran.
- Meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.
- Meningkatkan pertahanan dan kemananan wilayah Indonesia.
- Meratakan persebaran penduduk di Indonesia.
- Peningkatan taraf hidup transmigran.
- Pengolahan sumber daya alam.
- Pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.
- Menyediakan lapangan kerja bagi transmigran.
- Meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.
- Meningkatkan pertahanan dan kemananan wilayah Indonesia.
Persebaran yang tidak
merata berpengaruh terhadap lingkungan hidup. Daerah-daerah yang padat
penduduknya terjadi exploitasi sumber alam secara berlebihan sehingga
terganggulah keseimbangan alam. Sebagai contoh adalah hutan yang terus menyusut
karena ditebang untuk dijadikan lahan pertanian maupun pemukiman. Dampak buruk
dari berkurangnya luas hutan adalah:
- terjadi banjir karena peresapan air hujan oleh hutan berkurang
- terjadi kekeringan
- tanah sekitar hutan menjadi tandus karena erosi
- terjadi banjir karena peresapan air hujan oleh hutan berkurang
- terjadi kekeringan
- tanah sekitar hutan menjadi tandus karena erosi
Kualitas Penduduk Rendah
Kualias penduduk seperti yang telah dibahas pada kegiatan 1, tercermin dari tingkat pendapatan, tingkat pendidikan dan tingkat kesehatan.
Kualias penduduk seperti yang telah dibahas pada kegiatan 1, tercermin dari tingkat pendapatan, tingkat pendidikan dan tingkat kesehatan.
Bagaimana dengan ketiga
tingkat di atas bagi penduduk Indonesia. Dari pengamatan Anda, saya yakin Anda
telah mempunyai pendapat bahwa secara umum tingkat pendapatan, pendidikan dan
kesehatan penduduk Indonesia masih rendah.
a.
|
Tingkat
pendapatan rendah
Berkat hasil-hasil pembangunan pendapatan perkapita penduduk Indonesia mengalami kenaikan. Tahun 1981 pendapatan perkapita sebesar 530 dollar AS, tahun 1990 sebesar 540 dollar AS, tahun 1996 sebesar 1.041 dollar AS dan tahun 1999 menjadi 1.110 dollar AS. Walaupun mengalami kenaikan ternyata pendatapan perkapita penduduk Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain.
Dengan pendapatan
perkapita yang masih rendah berakibat penduduk tidak mampu memenuhi berbagai
kebutuhan hidupnya, sehingga sulit mencapai manusia yang sejahtera.
Pendapatan per kapita
rendah juga berakibat kemampuan membeli (daya beli) masyarakat rendah,
sehingga hasil-hasil industri harus disesuaikan jenis dan harganya. Bila
industri terlalu mahal tidak akan terbeli oleh masyarakat. Hal ini akan
mengakibatkan industri sulit berkembang dan mutu hasil industri sulit
ditingkatkan.
Penduduk yang
mempunyai pendapatan perkapita rendah juga mengakibatkan kemampuan menabung
menjadi rendah.
Bila kemampuan
menabung rendah, pembentukan modal menjadi lambat, sehingga jalannya
pembangunan menjadi tidak lancar.
Untuk itu perlu dicari
pinjaman modal dari negara lain untuk membiayai pembangunan.
Masih rendahnya
pendapatan perkapita penduduk Indonesia, terutama disebabkan oleh:
Oleh karena itu upaya
menaikan pendapatan perkapita, pemerintah melakukan usaha:
|
|||||
b.
|
Tingkat
Pendidikan Rendah
Walaupun bangsa Indonesia telah berusaha keras untuk meningkatkan tingkat pendidikan namun karena banyaknya hambatan yang dialami maka hingga saat ini tingkat pendidikan bangsa Indonesia masih tergolong rendah.
Beberapa faktor
penyebab rendahnya tingkat pendidikan penduduk Indonesia adalah:
Berbagai upaya telah
ditempuh oleh pemerintah dalam mengatasi masalah pendidikan. Usaha-usaha
pemerintah untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia yaitu:
|
|||||
Komposisi penduduk sebagian
besar berusia muda
Golongan usia muda adalah penduduk yang berusia 0-14. Kebutuhan penduduk usia muda yang harus disediakan oleh pemerintah yaitu sarana pendidikan dan kesehatan. Kebutuhan sarana pendidikan dan kesehatan yang disediakan pemerintah sering tidak seimbang dengan jumlah penduduk. Oleh karena itu pemerintah terus menggalakkan partisipasi pihak swasta agar bersedia membangun sekolah maupun rumah sakit.
Golongan usia muda adalah penduduk yang berusia 0-14. Kebutuhan penduduk usia muda yang harus disediakan oleh pemerintah yaitu sarana pendidikan dan kesehatan. Kebutuhan sarana pendidikan dan kesehatan yang disediakan pemerintah sering tidak seimbang dengan jumlah penduduk. Oleh karena itu pemerintah terus menggalakkan partisipasi pihak swasta agar bersedia membangun sekolah maupun rumah sakit.
c.
Sampai di sini apakah
Anda sudah memahami masalah kependudukan di Indonesia?
d.
Selanjutnya perhatikan
uraian berikut ini!
Dari uraian-uraian terdahulu dapat diketahui bahwa jumlah penduduk yang besar baru akan menguntungkan apabila diikuti dengan kualitas atau mutu yang tinggi khususnya bidang pendidikan dan kesehatan. Dalam suatu negara jumlah penduduk yang besar dengan kualitas yang rendah, lebih merupakan beban atau tanggungan bagi pemerintah daripada sebagai sumber daya tenaga dalam pembangunan.
Dari uraian-uraian terdahulu dapat diketahui bahwa jumlah penduduk yang besar baru akan menguntungkan apabila diikuti dengan kualitas atau mutu yang tinggi khususnya bidang pendidikan dan kesehatan. Dalam suatu negara jumlah penduduk yang besar dengan kualitas yang rendah, lebih merupakan beban atau tanggungan bagi pemerintah daripada sebagai sumber daya tenaga dalam pembangunan.
e.
Oleh karena itu setiap
negara selalu mengupayakan peningkatan kualitas penduduknya. Peningkatan
kualitas sumber daya manusia dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan dan
keterampilan kerja yang akhirnya akan meningkatkan taraf hidup. Melalui
berbagai cara peningkatan kualitas sumber daya manusia diharapkan dapat
tercipta manusia pembangunan Indonesia yang tangguh, berbudi luhur, cakap,
terampil, percaya diri, dan bersemangat membangun.