Selasa, 10 Mei 2016

ETIKA PROFESI



NAMA  : MUTIA HANDAYANI
NPM      : 35412173
KELAS : 4ID04
TUGAS INDIVIDU 3 (ETIKA PROFESI)

1.        Apa sebenarnya kepakaran dari seorang sarjana teknik industri?
Kepakaran merupakan keahlian khusus yang dimiliki oleh seseorang dalam hal ini sarjana teknik industri, di mana keahlian khusus disini memiliki karakteristik yang berbeda dengan disiplin ilmu yang lain. Teknik industri merupakan gabungan dari ilmu matematika, fisika, pengetahuan teknik dan aktivitas bisnis seperti sistem pemasaran, keuangan, pengembangan sumber daya manusia dan lain-lain, yang fundamental dengan prinsip-prinsip dan metode-metode dari desain dan analisis keteknikan. Keahlian khusus yang dimiliki oleh seorang sarjana teknik industri terbagi menjadi tiga bagian yaitu :
  • Manajemen Industri
Bidang keahlian Manajemen Industri adalah bidang keahlian yang memanfaatkan pendekatan teknik industri untuk penciptaan dan peningkatan nilai sistem usaha melalui fungsi dan proses manajemen dengan bertumpu pada keunggulan sumber daya insani dalam menghadapi lingkungan usaha yang dinamis. Jenis bidang keilmuan yang dipelajari dalam Manajemen Industri antara lain adalah Manajemen Keuangan, Manajemen Kualitas, Manajemen Inovasi, Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Pemasaran, Manajemen Keputusan dan Ekonomi Teknik.
  • Sistem Industri dan Tekno Ekonomi
Bidang keahlian Sistem Industri dan Tekno-Ekonomi adalah bidang keahlian yang memanfaatkan pendekatan teknik industri untuk peningkatan daya saing sistem integral yang terdiri atas tenaga kerja, bahan baku, energi, informasi, teknologi, dan infrastruktur yang berinteraksi dengan komunitas bisnis, masyarakat, dan pemerintah. Bidang keilmuan yang dipelajari di dalam Sistem Industri dan Tekno Ekonomi antara lain adalah Statistika Industri, Sistem Logistik, Logika Pemrograman, Operational Research, dan Sistem Basis Data.
Seorang sarjana teknik industri mampu memiliki prospek kerja di bidang yang sangat luas antara lain bidang produksi atau operasi dan penjaminan mutu, bidang teknologi informasi, bidang pemasaran atau manajemen bisnis, bidang industri manufaktur, bidang konsultasi manajemen, bidang manajemen sumber daya manusia, dan bidang pendidikan (dosen atau peneliti)

2.   Tuliskan karakter-karakter tidak ber-ETIKA menurut kalian dalam kehidupan sehari-hari (beri 5 contoh dan analisa) ?
  • Contoh yang pertama yaitu tindakan tidak beretika yang biasa dilakukan oleh mahasiswa seperti melakukan kegiatan menyontek, melakukan plagiat dalam mengerjakan tugas tanpa melampirkan referensi, memalsukan tanda tangan kehadiran absen. Hal tersebut tidak mencerminkan sikap atau tindakan yang menjunjung tinggi kejujuran ilmiah dengan menaati kaidah keilmuan.
  • Contoh yang kedua yaitu berpenampilan tidak sopan di tempat umum. Hal tersebut tidak sesuai dengan adat istiadat orang ketimuran yang sangat menjunjung tinggi norma kesopanan. Hal tersebut tidak hanya melanggar norma kesopanan, namun dapat merugikan diri sendiri seperti kasus pelecehan seksual.
  • Contoh yang ketiga yaitu berbicara dengan bahasa yang kotor atau tidak sopan. Hal tersebut tidak mencerminkan sikap sopan dan santun dalam bergaul di lingkungan kampus dan masyarakat umum. Seharusnya hal-hal yang ingin dikatakan sebelumnya dipikirkan terlebih dahulu apakah perkataannya dapat menyingung perasaan orang lain atau tidak. Selain itu sebaiknya dipertimbangkan pula jika berbicara dengan orang yang lebih tua.
  • Contoh yang keempat yaitu merokok di tempat umum. Hal ini selalu dilakukan oleh orang-orang yang tidak memahami dampak negatif yang ditimbulkan akibat merokok. Pada tempat umum seperti sarana transportasi transjakarta, kereta api, dan lainnya sudah jelas memajang informasi mengenai larangan merokok. Namun hal tersebut cenderung diabaikan. Larangan tersebut dibuat tentunya beralasan. Merokok tidak hanya merugikan diri sendiri, namun juga merugikan orang lain.
  • Contoh yang kelima yaitu membuang sampah sembarangan. Meskipun tempat sampah telah disediakan namun karena tidak memahami dampak negatif yang ditimbulkan dan sikap acuh sehingga hal ini masih terjadi di lingkungan sekitar kita. 

3.      Tuliskan aktivitas tidak ber-ETIKA professional dalam bekerja (beri 5 contoh dan analisa) ?
  • Terlambat masuk kerja merupakan salah satu aktivitas yang tidak beretika dalam bekerja. Perusahaan tentunya telah menetapkan jam masuk kerja dan jam keluar kerja. Seseorang yang bekerja seharusnya telah memperkirakan waktu tempuh untuk menuju tempat bekerja sehingga tidak terlambat.
  • Tidak menggunakan seragam kerja sesuai ketentuan. Hal tersebut membuktikan peraturan yang ada tidak ditaati sebagaimana mestinya. Seragam kerja merupakan salah satu identitas dari suatu perusahaan.
  • Tidak menjaga kerahasiaan perusahaan. Perusahaan tentunya memiliki beberapa hal yang dirahasiakan dan hanya dapat diketahui oleh orang yang bekerja di perusahaan tersebut. Rahasia perusahaan yang bocor dapat mengakibatkan kerugian perusahaan baik secara finansial maupun moral.
  • Menyalahgunakan kekuasaaan hanya untuk kepentingan pribadi. Seringkali pekerja yang memiliki kekuasaan yang lebih tinggi, bertindak terlalu otoriter dan melakukan sesuatu yang bukan tugas dan tanggung jawabnya. Hal tersebut semata-mata hanya untuk kepentingan pribadi dan hal tersebut melanggar etika profesi dalam bekerja.
  • Membuat keputusan berdasarkan hasil pemikiran sendiri. Seharusnya keputusan diambil berdasarkan hasil mufakat atau musyawarah. Seluruh elemen dalam stuktur organisasi patut dilibatkan dalam musyawarah, karena seluruh elemen dalam struktur organisasi saling berinteraksi. Perusahaan tidak hanya digerakkan oleh salah satu elemen saja.
4.        Berikan contoh profesi yang sesuai untuk sarjana teknik industri, serta jelaskan jobdesknya.
Bidang manajemen sumber daya manusia, Pengelolaan sumber daya manusia mulai dari masalah rekruitmen, pengembangan sistem penggajian dan manajemen personalia termasuk pengembangan SDM dalam pelatihan. Alumni TI yang bekerja di bidang ini misalnya di PT Semen Padang, P&G, dll. 


DAFTAR PUSTAKA

 

REVIEW JURNAL (SARJANA TEKNIK INDUSTRI KUALITAS, TANTANGAN, DAN PROSPEKNYA DALAM ERA PERDAGANGAN BEBAS)



NAMA  : MUTIA HANDAYANI
NPM      : 35412173
KELAS : 4ID04
TUGAS INDIVIDU 2 –REVIEW JURNAL
(SARJANA TEKNIK INDUSTRI KUALITAS, TANTANGAN, DAN PROSPEKNYA DALAM ERA PERDAGANGAN BEBAS)

      Persaingan keras dalam era perdagangan bebas sudah beraneka ragam, mulai dari persaingan sempurna, tak sempurna, oligopoly, dan monopoli. Semua bentuk persaingan ini sudah ada di Indonesia dan mereka ada di semua sektor, baik perdagangan, industri, pertanian, perhotelan, transportasi, maupun dalam pemerintahan. Sektor informal dalam pemerintahan bentuknya adalah adanya petugas-petugas yang sebenarnya bukan pegawai pemerintah, tetapi bertugas atas otorisasi informal dari petugas resmi untuk melakukan berbagai tugas resmi. Dan dasarnya adalah prinsip bagi hasil.
     Kondisi dunia industri di Indonesia saat ini beraneka ragam. Kondisi dunia industri biasanya di proteksi berlebihan oleh pemerintah untuk masa depan akibat adanya perdagangan bebas antar Negara. Menghadapi perdagangan bebas pemerintah melakuka cara yaitu hasil produk atau jasanya harus memenuhi persyaratan internasional, seperti ISO 9000 – an, ISO 12000-an, atau ISO 16000-an, dsb. Hal tersebut juga harus dipenuhi ketepatan waktu penyerahan sesuai dengan perjanjian, bahkan bisa. Dan, yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa pelayanan teknis pasca jualnya juga harus berdaya saing. Dan pemeliharaan pasar produk atau jasanya juga harus dilakukan dengan cermat, agar tidak mudah dikalahkan oleh pesaing.
     Situasi lulusan teknik industri saat ini memang beraneka ragam.  Lulusan teknik indutri harus siap dalam menghadapi persaingan di era globalisasi dan perdagangan bebas. Peran sarjana teknik industri di Indonesia masih belum optimal dalam melakukan inovasi, padahal inovasi produk merupakan salah satu faktor yang sangat diperlukan untuk terus bertahan dalam persaingan pasar. Kualifikasi yang diperlukan di era perdangan bebas harus dilakukan dengan memiliki  Kreativitas yang tinggi. Keberanian untuk masuk ke masalah tak dikenal. Memiliki pengetahuan dan ketrampilan tingkat dunia. Mempunyai etos kerja yang tinggi. Menghargai waktu dan prestasi. Tidak terikat pada masa lalu. Berkemampuan manajerial bidangnya. Mampu memakai informasi dunia. Kuat memakai komputer. Mampu bekerjasama dalam tim. Dengan memenuhi semua kualifikasi di atas maka si sarjana teknik industri akan bisa memasuki kegiatan inovasi, invention dan bahkan penelitian dasar sekalipun. Perusahaan seharusnya melakukan perubahan pembudayaan, untuk membentuk karakter para generasi bangsa untuk menjadi pakar tinggi di bidangnya.

ETIKA DAN PROFESI DALAM BIDANG TEKNIK INDUSTRI



NAMA  : MUTIA HANDAYANI
NPM      : 35412173
KELAS : 4ID04
TUGAS INDIVIDU 1
(ETIKA DAN PROFESI DALAM BIDANG TEKNIK INDUSTRI)
Pengertian Teknik Industri
Teknik Industri adalah suatu teknik yang mencakup bidang desain, perbaikan, dan pemasangan dari sistem integral yang terdiri dari manusia, bahan-bahan, informasi, peralatan dan energi. Hal ini digambarkan sebagai pengetahuan dan keterampilan yang spesifik pada metematika, fisika, dan ilmu-ilmu sosial bersama dengan prinsip dan metode dari analisis keteknikan dan desain untuk mengkhususkan, memprediksi, dan mengevaluasi hasil yang akan dicapai dari suatu sistem.
Teknik Industri berkenaan dengan proses untuk memperbaiki performansi keseluruhan dari sistem yang dapat diukur dari ukuran-ukuran ekonomi, pencapaian kualitas, dampak terhadap lingkungan, dan bagaimana semua hal tersebut dapat memberikan manfaat pada kehidupan manusia. Teknik Industri juga dapat diartikan sebagai suatu teknik manajemen sistem, yaitu suatu teknik yang mengatur sistem tersebut secara keseluruhan dengan mempertimbangkan aspek-aspek yang terkait. Aspek-aspek tersebut antara lain manusia sebagai aspek terpenting, mesin dan material. Teknik Industri mengatur agar sistem tersebut berjalan dengan cara yang paling produktif, efektif dan efisien. (http://id.shvoong.com/internet-and-technologies/1901719-sekilas-tentang-teknik-industri/#ixzz1wj3NAnJP).

Pengertian Etika Profesi
Etika didefinisikan sebagai “the discpline which can act as the performance index or reference for our control system”. Dengan demikian, etika akan memberikan semacam batasan maupun standar yang akan mengatur pergaulanmanusia di dalam kelompok sosialnya. Dengan demikian etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “self control”, karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok sosial (profesi) itu sendiri.
Etika Profesi adalah suatu tindakan refleksi atau self control dalam pekerjaan yang dilakukan untuk kepentingan sosial atau sendiri dalam suatu bidang keahlain tertentu.  Etika profesi sangat penting dalam bidang keteknikan dikarenakan suatu profesi harus mempunyai tanggung jawab, keadilan, dan otonomi. Tanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasil, serta terhadap dampak dari profesi tersebut untuk kehidupan orang lain. Keadilan disini menuntut suatu profesi memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya. Apabila profesi keteknikan dilakukan tanpa etika maka akan berakibat fatal terhadap intuisinya, orang-orang yang bekerja dalam suatu intuisi tersebut, masyarakat luas, serta akan berakibat fatal terhadap lingkungan.
(http://rizal.blog.undip.ac.id/files/2009/07/dipakai_siskom_etika-profesi.pdf).

Peranan Etika Profesi dalam Bidang Teknik Industri
Etika menjadi atribut pembeda yang membedakan antara manusia dengan mahluk hidup yang lainnya. Manusia dikatakan sebagai mahluk yang memiliki sebuah derajat yang tinggi di dunia ini, salah satunya karena adanya etika. Berikut ini adalah salah satu contoh etika yang telah disepakati oleh suatu organisasi yaitu tentang kode etik seorang sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri. Semoga menjadi contoh untuk kita semua.
Untuk lebih menghayati Kode Etik Profesi Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri Indonesia dalam operasionalisasi sesuai bidang masing-masing, dan sadar sepenuhnya akan tanggung jawab sebagai warga negara maupun sebagai sarjana, akan panggilan pertumbuhan dan pengembangan pembangunan di Indonesia maka kami Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri bersepakat untuk lebih mempertinggi pengabdian kepada Bangsa, Negara dan Masyarakat. Selaras dengan dasar negara yaitu “PANCASILA” maka disusunlah kode etik profesi berikut ini yang harus dipegang dengan keyakinan bahwa penyimpangan darinya merupakan pencemaran kehormatan dan martabat Sarjana Teknik dan Manajemen Industri Indonesia.
PASAL 1:
Dalam melaksanakan tugas yang dipercayakan kepadanya Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri akan selalu mengerahkan segala kemampuan dan pengalamannya untuk selalu berupaya mencapai hasil yang terbaik didalam keluhuran budi dan kemanfaatan masyarakat luas secara bertanggung jawab.
PASAL 2:
Dalam melaksanakan tugas yang melibatkan disiplin dan pengetahuan lain, Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Indutstri akan senatiasa menghormati dan menghargai keterlibatan mereka, dan akan selalu mendayagunakan disiplin Teknik Indutri dan Manajemen Industri akan dapat lebih dioptimalkan dalam upaya mencapai hasil terbaik.
PASAL 3:
Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri bertanggung jawab atas pengembangan keilmuan dan penerapannya dimasyarakat, dan akan selalu berupaya agar tercapai kondisi yang efisien dan optimal dalam segenap upaya bagi perbaikan dalam pembangunan dan pemeliharaan sistem.
PASAL 4:
Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi dan di dalam melaksanakan tugasnya tidak akan melakukan perbuatan tidak jujur, mencemarkan atau merugikan sesama rekan sekerja.
PASAL 5:
Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri akan selalu bersikap dan bertindak bijaksana terhadap sesama rekannya dan terutama kepada rekan mudanya; selalu mengusahakan kemajuan untuk meningkatkan kemampuan dan kecakapan, bagi dirinya pribadi, bagi masyarakat maupun bagi pengebangan Teknik Industri dan Manajemen Industri di Indonesia (http://istmi.or.id).


DAFTAR PUSTAKA