NAMA : Mutia
Handayani
NPM : 35412173
KELAS : 3ID04
PROPOSAL PENELITIAN
“ANALISIS SISTEM ANTRIAN DAN
OPTIMALISASI LAYANAN
TELLER PADA BANK MANDIRI DI KOTA DEPOK”
1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan
perekonomian dari waktu ke waktu semakin maju tiap tahunnya. Hal tersebut dapat
membuka peluang terhadap perusahaan-perusahaan dan para pelaku bisnis. Pasar
yang semakin bertambah luas akan memacu untuk masuknya pesaing baru dan akan
semakin beragam pula bisnisnya. Sehingga perusahaan-perusahaan dan para pelaku
bisnis harus siap menghadapi persaingan tersebut. Pada jaman modern sekarang
ini semua dituntut serba cepat. Hal ini dikarenakan semakin bertambahnya jumlah
populasi penduduk di dunia, perkembangan teknologi, dan pembangunan yang ada di
segala bidang juga berlangsung dengan cepat. Sektor jasa memiliki peran yang
strategis dalam suatu perekonomian, baik perekonomian daerah maupun perdagangan
secara global. Salah satu jenis perusahaan yang bergerak disektor jasa adalah
Bank. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang menjadi tempat bagi
perusahaan, badan usaha pemerintah atau swasta maupun perorangan dalam
melakukan aktifitas keuangan. Fenomena mengantri tidak dapat dihindari lagi dan
sering dijumpai dan menjadi masalah yang harus segera ditemukan jalan keluarnya
karena hamper semua kegiatan usaha di dalam memberikan pelayanan tidak dapat
dihindari harus menciptakan suatu urutan pelayanan guna ketertiban, sehingga
tercipta antrian. Dan penulis memilih kantor cabang Bank Mandiri di Kota Depok
sebagai salah satu cabang yang beroperasi di Komplek Ruko Sukmajaya No. 15, Jl.
Tole Iskandar, Depok II TengahDepok – 16148, dimana dengan pusat perbelanjaan
dan perkantoran. Karena kantor cabang Bank Mandiri merupakan salah satu cabang
yang memiliki cukup banyak nasabah, yang setiap harinya melakukan transaksi di
teller atau menggunakan antrian dan nasabah tersebut perlu dilayani dengan
Bank. Kecepatan pelayanan dan penentuan formasi teller yang tepat akan membuat
waktu tunggu yang tidak teralu lama adalah merupakan salah satu daya tarik
tersendiri bagi nasabah dan Bank Mandiri Depok ini sangat memerlukan hal
tersebut untuk mempertahankan keutuhan dan loyalitas para nasabahnya. Oleh
karena itu, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai model antrian
pada salah satu bank yang mana hasilnya akan disajikan dalam bentuk karya
ilmiah yang berjudul : “Analisis Sistem Antrian dan Optimalisasi
Layanan Teller pada Bank Mandiri di Kota Depok”
2. Rumusan Masalah
Pada saat
tingkat kedatangan nasabah tinggi para nasabah akan lebih lama menunggu untuk
mendapatkan pelayanan, tingkat kegunaan fasilitas pun searah dengan tingkat
kedatangan tersebut dan waktu menganggur teller semakin rendah, sedangkan pada
tingkat nasabah rendah nasabah tidak perlu menunggu terlalu lama untuk
mendapatkan pelayanan, tingkat kegunaan fasilitas rendah dan waktu menunggu
teller akan lebih tinggi. Berdasarkan hal tersebut, maka diidentifikasikan
masalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana kinerja sistem antrian yang
ada pada proses transaksi di Kantor Cabang Bank Mandiri Depok?
2.
Bagaimana pengoptimalan pelayanan nasabah
dengan menggunakan teori antrian pada Bank Mandiri Depok?
3. Batasan Masalah
Batasan masalah yang terdapat dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Data jumlah
kedatangan nasabah pada teller interval waktu 30 menit (arrival rate).
b. Data waktu
layanan teller (service time) per orang.
4.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
hal-hal sebagai berikut :
1. Untuk
mengetahui kinerja waktu pelayanan pada tingkat optimal di Bank Mandiri
2. Untuk
menganalisis cara pengoptimalan pelayanan nasabah dengan menggunakan teori
antrian di Bank Mandiri.
5. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh bagi beberapa pihak dari
penelitian mengenai perbandingan kinerja keuangan perbankan syariah dengan
perbankan konvensional antara lain :
1.
Bagi Bank dapat dijadikan sebagai catatan/koreksi untuk
mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya, sekaligus memperbaiki apabila ada
kelemahan dan kekurangan dalam peniliaian kreditnya.
2.
Bagi investor, dapat dijadikan catatan untuk menjadi
pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasinya.
3.
Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan acuan
untuk menilai likuiditas serta pengaruhnya terhadap profitabilitas suatu
perbankan
6.
METODE PENELITIAN
Jenis data
kuantitatf. Dimana data kuantitatif adalah data yang dapat diklasifikasikan
kedalam kategori – ketegori yang berwujud angka – angka yang dapat dihitung
untuk menghasilkan penafsiran kuantitatif yang kokoh.
1. Teknik
pengumpulan data.
Metode
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Wawancara.
Wawancara
sebagai teknik pencaharian dan pengumpulan informasi dilakukan dengan
mendatangi secara langsung kepada responden untuk dimintai keterangan mengenai
sesuatu yang diketahui (bisa mengenai suatu kejadian, fakta, maupun
pendapat responden).
b.
Observasi.
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan
secara teliti dan sistematis ts gejala-gejala (fenomena) yang sedang diteliti.
c.
Studi pustaka.
Pengumpulan
data yang dilakukan dengan membaca buku-buku literature, jurnal, internet,
majalah, dan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang sedang
dilakukan.
7. Tahapan Penelitian
Langkah-langkah yang
dilakukan dalam penelitian ini antara lain:
a. Menentukan sampel penelitian
b. Menghitung variabel-variabel
yang digunakan dalam perbandingan kinerja keuangan bank yang meliputi:
No
|
Kegiatan
|
Minggu :
|
|
|
|
|
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
Penyusunan Proposal
|
|
|
|
|
|
2
|
Penentuan Sampel
|
|
|
|
|
|
3
|
Pengumpulan Data
|
|
|
|
|
|
4
|
Analisis Data
|
|
|
|
|
|
5
|
Pembuatan Draf Laporan
|
|
|
|
|
|
6
|
Seminar Laporan
|
|
|
|
|
|
7
|
Penyempurnaan Laporan
|
|
|
|
|
|
8
|
Penggandaan Laporan
|
|
|
|
|
|
8.
Teori Antrian
Menurut Gross dan Haris (Gross, 1994) sistem antrian adalah
kedatangan pelanggan untuk mendapatkan pelayanan, menunggu untuk dilayani jika
fasilitas pelayanan (server) masih sibuk, mendapatkan pelayanan dan kemudian
meninggalkan sistem setelah dilayani. Menurut Kotler (2008) pelayanan adalah
setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada
pihal lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan
kepemilikan apapun.
a.
Struktur Antrian.
Ada 4 model
struktur antrian dasar yang umum terjadi dalam seluruh sistem antrian :
·
Single Channel – Single Phase.
Single
Channel berarti bahwa hanya ada satu jalur untuk memasuki sistem pelayanan atau
ada satu fasilitas pelayanan. Single phase menunjukkan bahwa hanya ada satu
stasiun pelayanan.. setelah menerima pelayanan, individu-individu keluar dari
sistem. Contohnya adalah tukang cukur, pembelian tiket kereta api, dan
sebagainya.
·
Singel Channel – Multi Phase.
Istilah
multi phase menunjukkan ada dua atau lebih pelayanan yang dilaksanakan secara
berurutan. Sebagai contoh lini produksi massa, pencucian mobil, tukang cat
mobil, dan lain-lain.
·
Multi Channel – Singel Phase.
Sistem
multi channel – single phase terjadi dimana ada dua atau lebih fasilitas pelayan
dialiri oleh antrian tunggal. Sebagai contoh model ini adalah antrian pada
sebuah bank dengan beberapa teller, dan lain-lain.
·
Multi Channel – Multi Phase.
Sistem
multi Channel – Multi Phase ini menunjukkan bahwa setiap sistem mempunyai
beberapa fasilitas pelayanan pada setiap tahap sehingga terdapat lebih dari
satu pelanggan yang dapat dilayani pada waktu bersamaan. Contohnya pada
pelayanan yang diberikan kepada pasien dirumah sakit dimulai dari pendaftaran,
diagnose, tindakan medis, sampai pembayaran, registrasi ilang mhasiswa baru
pada sebuah universitas, dan lain-lain.
9.
Uji Kesesuaian
Uji kesesuaian dilakukan dengan menggunakan uji Goodness Of
fit untuk mengetahui apakah jumlah kedatangan nasabah berdistribusi Poisson.
Uji Goodness of fit dilakukan untuk menguji apakah data sebuah sample yang
diambil berkaitan dengan hipotesis yang menyatakan bahwa populasi asal sample
tersebut mengikuti suatu distribusi yang telah ditetapkan. Uji Goodness of fit
didefinisikan adalah uji hipotesis yang dilakukan untuk mengetahui apakah data
hasil observasi berasal dari populasi yang mempunyai distribusi tertentu. Dalam
pengujian kesesuaian ini menggunaan SPSS dengan menguji Goodness of Fit
menggunakan Kolmogrov Smirnov. Pengujian menggunakan Kolmogrov Smirnov SPSS 21
membandingkan antara nilai signifikansi dengan nilai (taraf nyata) yang telah
ditetapkan yaitu 0,05. Jika nilai signifikansi lebih besar dari taraf nyata
yang telah ditetapkan maka hipotesis distribusi pengujian diterima, sebaliknya
jika nilai signifikansi lebih kecil dari taraf nyata maka hipotesis distribusi
pengujian ditolak. Hipotesis distribusi pengujian bisa berupa distribusi
normal, poisson, dan exponential.
DAFTAR PUSTAKA
●
Hermawan, Asep, 2003. Pedoman Praktis Metodologi Penelitian Bisnis,
LPFE Universitas Trisakti, Jakarta.
●
Mulyadi.2001.Akuntansi Manajemen.Jakarta:Salemba
Empat
●
Munawir, S, 1997. Analisa Laporan Keuangan, Cetakan
Ketujuh, Liberty, Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar